PASAWAHAN, AYOPURWAKARTA.COM - Ketekunan dan kesabaran mengantarkan Muhammdan Pajri sukses tanam sayuran hidroponik.
Pria asal Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta itu mulanya adalah pedagang sayuran keliling yang kemudian bertekad memiliki perkebunan sayuran sendiri.
Ia mulai terjun tanam sayuran secara hidroponik sejak 2017 lalu. Ia mengaku ketika pertama terjun mengalami kegagalan karena minimnya pengalaman mengingat dirinya hanyalah seorang pedagang sayuran keliling.
"Pas awal-awal terjun 2017 lalu saya kurang fokus karena minim pengalaman, 2018 juga saya masih kurang paham, tapi terus belajar cara tanam sayuran hidroponik dan 2019 saya mulai fokus," ujar dia seperti dikutif di akun youtube JMN Chanel, Rabu 8 Desember 2021.
Baca Juga: Jumlah ASN Purwakarta Kurang, Bupati Anne : Paling Banyak Guru
Ia mengatakan, terjun tanam sayuran hidroponik berawal dari hobi dan kecintaannya terhadap sayuran.
Hasil panen tanam sayuran hidroponik miliknya tidak hanya fokus dijual melainkan ada sisi berbagi ketika ada kegiatan di lingkungan.
Hal itu menjadi kebangga tersendiri setelah sekian lama berjuang mengembangkan tanaman sayuran hidroponik ini. "Saya di sini tanam dua jenis sayuran, salada sama pakcoy," kata Muhammad Pajri.
Ia mengaku saat ini baru memperoleh sekitar 30 kilogram sayuran dengan harga jual Rp22.000 sampai Rp25.000 per kilogram. Ke depan memiliki kios sayuran dan menargetkan 50 sampai 70 kilogram per minggu di atas lahan ini.
Baca Juga: UMK 2022, Bupati Purwakarta Kecewa Upah Buruh Tidak Naik
"Sekarang sudah punya langganan mingguan ada juga per dua hari seperti rumah makan, cafe dan ada juga langsung ke konsumen," kata dia.
Di samping kesibukannya mengelola hidroponik, ia juga kerap memberikan edukasi kepada anak usia SD dan SMP cara tanam hidroponik.
Selain itu, Muhammad Pajri juga memberikan tips cara membedakan benih sayuran yang bagus dan tidak, hal itu bisa dilihat dari proses pertumbuhan sejak dini. Meski satu usia namun pertumbuhannya berbeda.
"Kalau yang kurang bagus lebih baik dieliminasi saja karena pindah ke produksi juga tetap hasilnya tidak akan maksimal," kata dia.
Artikel Terkait
Begini Ciri-ciri Wajah Orang Sukses
Anggota Polisi Polres Purwakarta Sukses Geluti Usaha Ayam Petelur. Omzetnya 10 juta per Bulan
Ageu Nadina, Pengusaha Kaum Milenial yang Sukses
Cerita Sukses Es Ciming, Es Legendaris Purwakarta
Bulu Tangkis Indonesia Sukses Besar di Spain Master 2021
Keren, Jaelani Pemuda Asal Purwakarta Sukses Kembangkan Bisnis Miniatur
Cerita Kang Dyan Sukses Usaha Surabi Raup Omzet Jutaan Rupiah
Di tengah Keterbatasan Fisik, Warga Purwakarta Ini Sukses Membuat Karya Seni Bernilai Ekonomi
Siswa SDN Pasawahan Kidul Purwakarta Sukses Membuat Pupuk Cair Organik
Manfaatkan Pekarangan Rumah, H Uduy Sukses Budidaya dan Pembuatan Bibit Jamur Tiram